nusakini.com--Soal pemindahan ibukota Indonesia, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah tidak akan terburu-buru memindahkan lantaran saat ini pemerintah memang sedang fokus pada pembangunan infrastruktur di daerah. 

"Saya kira tidak meninggalkan Jakarta. Masih lama saya kira, jangka pendek belum. Presiden masih fokus pada infrastruktur sosial hingga tahun kelima nanti,” ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/4). 

Tjahjo mengungkapkan meskipun tidak dalam waktu dekat, kajian tetap dilakukan serius dan komprehensif. Sebab, pemindahan ibukota sama seperti membangun ulang kota pusat pemerintahan. Akses menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian utama. Selain itu, lanjut Tjahjo, pemindahan ibukota juga harus dilakukan menyeluruh. Tidak bisa separuh di tempat baru, sementara masih ada di tempat yang lama. 

"Memang serius, tapi waktunya belum bisa dipastikan. Membangun infrastruktur pemerintahan tidak mudah. Kalau ada sebagian di Jakarta dan di Palangkaraya repot," tutur Tjahjo. 

Palangkaraya saat ini masih menjadi satu-satunya opsi pengganti Jakarta. Wacana menurutnya sudah muncul sejak era Presiden Soekarno. Mendagri juga mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memang sudah ada kebijakan untuk mengkaji pemindahan ibukota tersebut. 

Hanya saja, kajian ini membutuhkan waktu yang tidak pendek. Tjahjo meyakinkan, pemindahan ibukota tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Selain itu, Presiden Jokowi juga masih berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur dan belum fokus soal pemindahan ibukota walau kini dalam kajian. (p/ab)